Hari ini saat sinar matahari menyapaku, Aku tak mampu
menghitung telah berapa ribu jarak jalan kulalui hingga aku tiba di persinggahan
ini. Yang kurasa dan yang ku tahu pasti adalah selaksa nikmat Sang Pencipta yang tak mampu kuhitung… yang senantiasa menghampiriku
hingga aku tiba di persinggahan ini.
Bersama sang waktu persinggahan demi
persinggahan kulewati hingga tiba di persinggahan ini.
Di rentang yang panjang, kadang teramat mudah kulewati padang-padang
ilalang dalam senyum dan tawa. Sepanjang
langkah, bunga-bunga pun menegurku penuh kasih. Bersama mereka yang tercinta, begitu
mudah kutemukan mata air tanpa harus menitikkan air mata.
Namun sesekali, di persinggahan lain , angin teramat
kencang menanmparku, Tubuhku rapuh di terbangkannya… lalu aku jatuh di relung
palung yang terdalam. Tersandar dalam kesendirianku.
Sunyi… Lalu dalam pekat kucari celah agar cahaya menuntunku kembali. Kurindukan
matahari memandikanku untuk tegar berdiri menuju persinggahan lain..
Datang dan pergi silih berganti. Beragam
warna berubah. Beragam hati menepi. Bidukku pun mengalir mengikuti alun ombak,
yang mengajarkan ketegaran dan ketenangan saat badai. Yang membisikkan
kesabaran atas segala karunia dan
rahasianya.
Hari ini dipersinggahan keempat puluh dua
kupenuhi bidukku dengan kasing sayang. Kulabuhkan hati pada belahan jiwa
terkasih. Meretas hari menemani bintangku..ntuk berlari kayuhkan biduk mengejar
matahari…
Terima Kasih Tuhan..
1710012